PengisiSuara.Net ?

Website komunitas pengisi suara online bercita rasa lokal asli Indonesia yang tergabung dalam VOI - Voice Over Indonesia sebutan khas untuk komunitas ini kolaborasi dari penyiar radio/tv & profesional voice talent di Indonesia. Jika anda tengah mencari pengisi suara profesional silahkan temukan disini, lihat detail profil & dengarkan sampel suaranya, hubungi 085624888533 (Termasuk No WA).

Pesan Rekaman Suara? Hubungi :

: 085624888533
: 085624888533
: pengisisuaraonline@gmail.com
Home » » VO Manusia VS VO-AI [Artificial Intelligence]

VO Manusia VS VO-AI [Artificial Intelligence]

Written By Admin on Rabu, 01 Januari 2025 | 19.27


Industri voice over semakin semarak dengan kehadirannya VO AI
[Artificial Intelligence]
Secara kluster pengguna jasa VO akan berubah menjadi 3 kelompok, yaitu klien yang :

1.Tetap memilih dan memakai voice over talent manusia [Human Voice].

2.Memilih dan menggunakan VO-AI [Artificial Intelligence].

3.Memilih dan memakai perpaduan Human Voice + VO-AI.

Tentu saja setiap klien memiliki hak prerogatif untuk memutuskan memilih VO manusia atau VO AI.

Mari kita telusuri lebih dalam mengenai Voice Over Manusia [Human Voice] VS VO-AI [Artificial Intelligence]. Apa saja keunggulan dan kelemahan nya :

AI mampu meniru suara manusia hingga detail terkecil. Namun, ada elemen penting yang tidak bisa ditiru, yaitu spontanitas, intuisi, pengalaman hidup serta improvisasi. Dan satu lagi yang paling jelas siapapun tidak bisa membantahnya termasuk para ahli di bidang teknologi ini yaitu  “jiwa” di balik suara itu. Inilah yang membuat pengisi suara manusia tetap unggul.

Apa yang membuat VO manusia lebih unggul & istimewa?

1.Spontanitas: Dalam proyek seperti drama audio atau iklan, improvisasi kecil dapat membuat narasi terdengar lebih hidup.

2.Intuisi: Pengisi suara manusia bisa menyesuaikan intonasi sesuai dengan konteks emosional, sesuatu yang tidak bisa diprediksi oleh algoritma.

3.Pengalaman Hidup: Suara manusia membawa cerita dan kepribadian unik yang menciptakan hubungan emosional dengan audiens.

4.Improvisasi : Keahlian yang sulit di tiru oleh teknologi.

Lalu apa kata para pakar & ahli dari berbagai dunia yang terlibat langsung dalam Industri voice over ini ?

Dr. Andrew Ng [Stanford, AS]: Menyatakan bahwa meskipun AI bisa menjadi sangat realistis, tingkat kedalaman emosional pada manusia sulit dicapai sepenuhnya karena keterbatasan data yang kontekstual.

Dr. Yann LeCun [Prancis]: Mengakui bahwa teknologi AI saat ini belum dapat menangani kebutuhan spontanitas dan improvisasi.

Dr. Jane L. Aiello [AS], seorang ahli komunikasi digital, memprediksi bahwa personalisasi berbasis suara manusia akan menjadi tren besar karena meningkatkan koneksi emosional pelanggan dengan merek.

Alex Hunt, CEO di Behavioral Architects [UK], menyatakan bahwa suara manusia jauh lebih efektif dibandingkan AI untuk membangun loyalitas merek di segmen premium.

Valentina Volpi [Italia] : Valentina, seorang ahli di bidang voice over, menyatakan bahwa meskipun voice over berbasis AI menawarkan solusi yang hemat biaya dalam situasi tertentu, aktor suara manusia unggul dalam menyampaikan narasi yang berkualitas tinggi, emosional, dan tersinkronisasi dengan baik. Hal ini menjadikan tak tergantikan untuk konten yang memerlukan sentuhan manusia yang autentik dan bernuansa.

Jamie Hill [Amerika Serikat]: Jamie Hill, seorang profesional voice over, mengamati bahwa teknologi voice over berbasis AI dapat membuat teks terdengar sangat mirip dengan suara manusia dengan memahami struktur kalimat dan maksud yang ingin disampaikan. Namun, ia juga menekankan bahwa suara AI masih kurang dalam kualitas yang membuat ucapan terdengar benar-benar manusiawi.

GraySpark Audio [Inggris]: GraySpark Audio, sebuah perusahaan audio terkemuka, menyatakan bahwa teknologi voice over AI telah mentransformasi industri dengan menawarkan kecepatan, efisiensi biaya, dan akurasi. Namun, mereka juga mengingatkan adanya kelemahan, seperti kurangnya emosi dan kehangatan yang biasanya ditemukan dalam suara manusia.

Kelebihan VO AI:

1.Efisiensi waktu dan biaya: AI bisa menyelesaikan proyek dalam hitungan menit tanpa tambahan biaya produksi.

2.Konsistensi: Suara AI tidak pernah keluar nada atau kehilangan kualitas di tengah proyek.

3.Kemampuan multibahasa: Dengan algoritma canggih, AI bisa menghasilkan suara dengan aksen atau bahasa yang sangat bervariasi, meskipun untuk aksen dan logat daerah masih kesulitan.

Kekurangan VO AI:

1.Keterbatasan emosi: AI tidak bisa menangkap dan menyampaikan emosi dengan cara yang sama seperti manusia.

2.Kurangnya spontanitas: Suara AI terdengar terlalu “disiapkan” dan kehilangan kealamian yang sering dicari dalam narasi manusia.

3.Mekanikal pada proyek kompleks: Untuk proyek seperti drama audio atau narasi dengan banyak lapisan emosi, AI masih terasa kaku.

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top